Sabtu, 16 April 2011

Bom Bunuh Diri: Berkali-kali Terjadi di Negeri Kita (Indonesia)

Kami sudah semakin  resah dengan adanya terror bom dan bom bunuh diri yang terus menghantui negeri ini (Indonesia), ke mana sebanarnya hati nurani mereka?. Akan kah kejadian terror bom dan bom bunuh diri ini terus berlangsung setelah tragedy Bom Bali I pada tanggal 12 Oktober 2002, bom Hotel JW Marriott-Jakarta tanggal, 5 Agustus 2003, Bom Kuningan di depan Kedubes Australia 9 September 2004,  Bom Bali II 1 Oktober 2005, Bom Mega Kuningan Hotel JW Marriott 17 Juli 2009, dan sekarang yang terjadi di Mapolres Kota Cirebon tanggal, 15 April 2011, dengan jumlah korban 1 tewas dan 27 orang lainnya luka-luka termasuk Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco?.

Insiden bom bunuh diri yang terjadi di beberapa daerah tersebut, merupakan hal yang sangat keji di mata masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia umumnya. Lebih dari itu, masyarakat duni sudah mengecam bahwa ummat muslim lah dalang di balik kejadian yang berbau terror dan bom bunuh diri.

Apa sebenarnya maksud dari semua tragedy terror dan bom bunuh diri ? ada yang menyebutkan bahwa bom bunuh diri merupakan Jihad fii al-Sabilillah, alih-alih mendapatkan surga bagi yang melakukannya. Tanpa pandang bulu dan melihat siapa yang berada di dekatnya, padahal ummat muslim, anak-anak, perempuan, dan lansia yang berada di sekitarnya,yang dalam Islam mereka semua harus dilindungi. Entah apa jadinya negeri kita saat ini, belum tuntasnya satu kasus, muncul lagi kasus terbaru yang tak pernah kunjung selesai. Misalnya kasus korupsi, kasus perompak Somalia, dan kausus-kasus lainnya yang sedang menggerogoti tubuh Indonesia saat ini.

Terorisme merupakan tindakan yang tidak dibenarkan oleh syariat, karena membunuh satu orang sama saja mereka membunuh semua umat muslim di dunia. Selebihnya, mari kita bersama-sama mengkampanyekan sejak dini pada semua kalangan khususnya generasi muda akan bahanya terorisme dan menyiapkan generasi-generasi muda yang toleran. Yang menunjukkan pada dunia bahwa kita (orang Islam) bukan TERORIS! Tetapi seperti petuah yang saya kutip dari kalender para pecinta kedamaian: “Human Love Human, menolak kekerasan merawat kebebasan”. (why)